Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : J@TI (TEKNIK INDUSTRI)

INDUSTRI 4.0: TELAAH KLASIFIKASI ASPEK DAN ARAH PERKEMBANGAN RISET Prasetyo, Hoedi; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 13, No. 1, Januari 2018
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.658 KB) | DOI: 10.14710/jati.13.1.17-26

Abstract

AbstrakIstilah Industri 4.0 lahir dari ide tentang revolusi industri keempat. Keberadaannya menawarkan banyak potensi manfaat. Guna mewujudkan Industri 4.0, diperlukan keterlibatan akademisi dalam bentuk riset. Artikel ini bertujuan untuk menelaah aspek dan arah perkembangan riset terkait Industri 4.0. Pendekatan yang digunakan adalah studi terhadap beragam definisi dan model kerangka Industri 4.0 serta pemetaan dan analisis terhadap sejumlah publikasi. Beberapa publikasi bertema Industri 4.0 dipilah menurut metode penelitian, aspek kajian dan bidang industri. Hasil studi menunjukkan Industri 4.0 memiliki empat belas aspek. Ditinjau dari metode penelitian, sebagian besar riset dilakukan melalui metode deskriptif dan konseptual. Ditinjau dari aspeknya, aspek bisnis dan teknologi menjadi fokus riset para peneliti. Ditinjau dari bidang industri penerapannya, sebagian besar riset dilakukan di bidang manufaktur. Ditinjau dari jumlahnya, riset terkait Industri 4.0 mengalami tren kenaikan yang signifikan. Artikel ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai apa itu Industri 4.0, perkembangan dan potensi riset yang ada di dalamnya. AbstractIndustry 4.0: Study of Aspects Classification and Future Research Direction. The term Industrial 4.0 refers to the idea about fourth industrial revolution. In order to realize Industry 4.0, academic involvement is required in the form of research. This article aims to define the aspects and future direction of research related to Industry 4.0. Literature review of various definition and concept models of Industry 4.0. was conducted to acquire the aspects. Mapping and analysis of several publications were conducted to determine the future direction of research. Publications were sorted according to research methods, aspects and type of industry. The result shows that Industry 4.0 has fourteen aspects. Based on research methods, most of the research is done through descriptive and conceptual methods. Business and technology aspects become the focus of the researchers and most of the research is done in manufacturing industry. Based on quantities, Industrial 4.0 research has experienced a significant upward trend. This article is expected to illustrate the concept, future development and research trend of Industry 4.0.Keywords: Industry 4.0; Literature Review; Research Trend
Usulan Perbaikan Sistem Handling Cargodoring Di Pelabuhan Peti Kemas Untuk Meminimalkan Biaya Distribusi Logistik Maryanie, Dwi Indah; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 6, No.3, September 2011
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.593 KB) | DOI: 10.12777/jati.6.3.171-178

Abstract

Sistem handling pelabuhan peti kemas merupakan masalah krusial karena berkaitan dengan waktu, biaya, dan kepuasan konsumen. Sistem handling yang baik terlihat dari waktu melakukan bongkar muat. Apabila waktu yang dihabiskan relatif singkat, maka sistem handling tergolong baik. Tiga tahapan umum dalam sistem handling, yaitu (1) Stevedoring, (2) Cargodoring dan (3) Receiving. Dari keseluruhan tahapan tersebut, proses cargodoring merupakan proses yang paling banyak menghabiskan waktu bongkar muat, sehingga biaya logistik di Indonesia menjadi tinggi. Fokus penelitian untuk memberi solusi sistem handling cargodoring yang baik pada pelabuhan di Indonesia. Selain itu, akan dibahas pula pelabuhan logistik lain yakni Pelabuhan Fremantle, Australia sebagai pembanding agar diperoleh gambaran mengenai sistem handling cargodoring yang digunakan di sana. Metode benchmarking digunakan dalam pengambilan solusi perbaikan, serta kajian Container Management, Reverse Logistic, dan Layout Study untuk membantu menemukan solusi perbaikan. Hasil penelitian diketahui bahwa pelabuhan di Indonesia masih menggunakan head truck dalam proses cargodoring, sedangkan di Fremantle telah menggunakan kereta api, akibatnya waktu bongkar menjadi terlalu lama. Hasil penelitian ini adalah berupa gagasan perbaikan sistem handling cargodoring yakni dengan menggunakan kereta api seperti di Fremantle, tetapi dikembangkan menggunakan kereta semi otomatis tanpa kepala, yang memanfaatkan tenaga air laut dan sistem conveyor sebagai alat bantu pendorong peti kemas. Kata kunci: biaya distribusi logistik, cargodoring, peningkatan kinerja, pelabuhan peti kemas     Handling system at the container port is a crucial issue because it is related to time, logistics cost, and customer satisfaction. A good handling system can be seen from its time for loading and unloading. If the process takes short time, then this handling system is quite good. There are three general phases in the handling system, named (1) Stevedoring, (2) Cargodoring, and (3) Receiving. Based on the whole of those phases, cargodoring is process that spends the most time for loading and unloading, causing logistic cost of Indonesia high. This paper is focussed on efforts to give solution for good cargodoring handling system at the ports in Indonesia. In addition, this study will discuss about other logistics port which is Fremantle port, Australia to obtain as an overview of cargodoring handling system used there. Benchmarking method is used in making solution for this improvement, moreover, about Container Management System, Reverse Logistic, and Layout Study to help more in finding those solutions. Based on analysis, it is known that ports in Indonesia are still using head truck in cargodoring process, while Fremantle port has been using railway. This is a reason why handling time becomes so long. The result of this paper is an idea to make cargodoring system better by using railway like in Fremantle, but it is developed by using semi-automatic train without head, by using sea water as fuel and using conveyor system as a tool for driving containers. Key Words: logistics cost, cargodoring, performance improvement, container port
PEMILIHAN PEMASOK DAN PENENTUAN KUANTITAS PESAN PAKAN TERNAK MENGGUNAKAN MULTI OBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING Ratnasari, Sintya; Diesya, Stephani; P., Yogie Budi; Yuniaristanto, Yuniaristanto; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Vol 13, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.488 KB) | DOI: 10.14710/jati.13.3.163-168

Abstract

Artikel ini merupakan pengembangan dari artikel Musyafak, dkk (2012) yang membahas mengenai penilaian kinerja supplier pakan ternak menggunakan Analytic Network Process(ANP) dan Rating Scale (Studi kasus PT. DMC, Malang, Jawa Timur). PT. DMC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan yang memerlukan pakan ternak dari pihak ketiga. Dalam artikelnya, Musyaffak, dkk sudah melakukan penilaian kinerja dari masing-masing pemasok tetapi belum menggunakan penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah pesanan pakan ternak yang optimal.  Saat ini terdapat tiga pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan sehingga pemilihan pemasok merupakan hal yang penting bagi departemen pembelian. Enterprise Resource Planning(ERP) sistem dalam proses pemilihan pemasok dapat menghasilkan penyimpanan biaya dan waktu. Artikel ini bertujuan untuk penentuan pemasok dan jumlah pakan ternak yang harus dipesan pada setiap pemasok dengan menggunakan Multi Objective Linear Programming. Model tersebut dikembangkan berdasarkan tiga kunci utama ERP. Fungsi Tujuan dari model untuk meminimasi biaya, defect rate, delivery delay rate dan supplier rate. Model dipecahkan dengan bantuan Microsoft Excel Solver Software. Hasil menunjukan, pesanan untuk ketiga pemasok adalah 100, 100 dan 32 tons.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN FRAIS BARU PADA CV. XYZ Rachadian, Febri Muhammad; Agassi, Ereika Arie; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.1, Januari 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.93 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.1.15-20

Abstract

Perkembangan teknologi sangat pesat sehingga dunia perindustrian harus mengikuti perkembangannya. Penerapan teknologi diharapkan dapat meningkatkan proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Pada industri pembuatan mesin cetak di CV XYZ, mesin-mesin yang digunakan telah hampir lebih dari 20 tahun. Ada indikasi bahwa mesin-mesin tersebut sudah lewat umur pakainya. Alternatif yang digunakan selama ini ialah penggantian komponen yang rusak. Peneliti ingin membandingkan alternative tersebut dengan  penambahan mesin frais baru. Untuk itu diperlukan analisis kelayakan investasi penambahan mesin baru. Dalam perkiraan kurun waktu 10 tahun dan suku bunganya 15 % dengan menggunakan NPV, penambahan mesin frais menarik sebesar Rp 461.201.000 dibandingkan penggantian komponen yang rusak sebesar Rp 211.227.000. Sebaliknya pada PBP, penggantian komponen yang rusak masih mengungguli dengan 1 tahun 4 bulan dibandingkan penambahan mesin frais baru selama 2 tahun 1 bulan. Begitupun juga PI penggantian komponen yang rusak masih menarik sebesar 4,2 dibandingkan PI penambahan mesin frais baru sebesar 2,56. Dapat disimpulkan bahwa dalam jangka waktu 10 tahun, alternatif penggantian komponen yang rusak masih lebih baik dibandingkan penambahan mesin frais baru. Namun, untuk investasi jangka panjang, mungkin saja alternatif penambahan mesin frais baru lebih menarik. Kata Kunci: penggantian komponen rusak, mesin frais baru, mesin cetak Abstract The rapid development of technology makes the world of industry must follow its development. Application of technology is expected to improve the production process so it can be produce a quality product. On the industrial manufacture of printing machines in CV XYZ, the machines have been used almost more than 20 years. There are indications that those machines passed the age lifetime. The alternatives that have been used during this time are the replacement of defective parts. Researchers wanted to compare these alternatives with the addition of a new milling machine. It required the addition of investment feasibility analysis of a new machine. The approximate period of 10 years and interest rates of 15% by using the NPV, the addition of milling machines attract Rp 461.201 million compared to replacement of defective parts of Rp 211.227 million. In contrast to the PBP and PI, the replacement of defective parts that are still ahead for 1 year 4 months and 4.2 compared to the addition of a new milling machine for 2 years and 1 month and 2.56. That can be concluded within 10 years, the alternative replacement of defective parts is still better than the addition of a new milling machine. However, for long-term investment it may be an alternative addition of a new milling machine more interesting. Key word: replacement of defective parts, new milling machine, printing machine
PERANCANGAN SISTEM PEMILIHAN MODEL DISKON UNTUK BUYER PRODUK TEXTILE PT ABC DENGAN PENDEKATAN AHP Sari, Anita Andria; Yuniaristanto, Yuniaristanto; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.1, Januari 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.274 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.1.51-58

Abstract

Sebuah perusahaan textile PT ABC mengalami penurunan volume penjualan lebih dari 14% dari volume penjualan normal per tahun selama periode 200x-200y. Bagi perusahaan, penurunan volume penjualan ini mengakibatkan menumpuknya stok di gudang serta berhentinya perputaran uang perusahaan. Perusahaan menduga bahwa penurunan volume penjualan ini disebabkan oleh semakin ketatnya persaingan pada bisnis ini. Diskon yang tepat dapat mendorong buyer meningkatkan volume pembeliannya. Perusahaan harus memilih model diskon yang sesuai dengan sistem bisnis perusahaan dan yang sesuai dengan preferensi dari para buyer agar model diskon yang diterapkan dapat efektif mendukung program promosi perusahaan. Untuk mengembangkan model hubungan buyer-suplier terkait dengan pemilihan sistem diskon, dibagi dalam tiga langkah utama.  Langkah Pertama adalah pembangkitan kriteria mengenai faktor yang dipertimbangkan buyer dalam mengambil keputusan mengenai diskon yang diberikan supplier. Langkah kedua, dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap faktor-faktor yang dibangkitkan. Langkah ketiga, dilakukan pembobotan terhadap hasil langkah kedua menggunakan pendekatan AHP. Selanjutnya, diberikan usulan Standard Operation Procedure (SOP) sebagai dasar perusahaan mengimplementasikan sistem diskon yang diusulkan pada penelitian ini. Kata kunci: sistem diskon, analytic hierarchy process, standard operation procedure, hubungan buyer-supplier   Abstract PT ABC is one of Textile Company that suffered degradation of sales volume more than 14% from normal sales volume per year during period  200x-200y. This condition impacted the heaping of stocks in warehouse and also intrudes company’s cash flow.  The Company guesses that degradation of this sales volume caused by the tightness of competition in textile business. In this paper, we propose discount schema to help company increasing sales revenues. We designed a system to choose discount model for textile buyer-supplier relationship.  As pre elimenary, we  identified the characteristics of buter used questionnare. Company have to choose model discounted matching with company business system and matching with preference from buyer discounted by which applied can effective support company promotion program. To develop a model the first step is evocation of criterion considered buyer preference. Second, we test and validity the factors. Third step weighted the factor used AHP. Finally, the model decided based on criterion that have biggest priority from buyer. Hereinafter, we propose Standard Operation Procedure (SOP) as a base for the company to implement a new discount system. Keywords:  discount system, analytic hierarchy process, standard operation procedure, buyer-supplier relationship
PENGEMBANGAN MODEL GAME THEORY PADA SKEMA PERSEDIAAN PENYANGGA UNTUK MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN KESTABILAN HARGA KOMODITAS GULA PASIR Jenar, Mahesa; Sutopo, Wahyudi; Yuniaristanto, Yuniaristanto
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 10, No. 2, Mei 2015
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.185 KB) | DOI: 10.12777/jati.10.2.97-102

Abstract

Bahan pokok yang setiap hari dikonsumsi masyarakat Indonesia antara lain beras, gula pasir, dan minyak goreng. Bahan pokok tersebut merupakan hasil dari sektor pertanian atau komoditas pertanian. Komoditas pokok tersebut dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sepanjang tahun dalam jumlah yang sangat besar. Karena komoditas pokok diperlukan sepanjang tahun, ketersediaan terhadap komoditas pokok merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Dalam rangka menjaga ketahanan pangan, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menyediakan persediaan penyangga sebagai instrumen untuk mengendalikan keseimbangan pasokan dan permintaan pasar. Baik produsen, pedagang, dan konsumen menggunakan strategi masing-masing yang bersesuaian dengan kepentingan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan matematis yang dapat menganalisa proses pengambilan keputusan yang melibatkan dua atau lebih kepentingan. Dalam penelitian ini akan digunakan game theory untuk menganalisa pengambilan keputusan dari kepentingan yang terkait. Hasilnya menunjukkan bahwa model game theory dapat menggambarkan hubungan transaksi antara produsen dan konsumen dalam skema persediaan penyangga. Selain itu, game theory dapat menggambarkan beberapa kondisi dalam skema persediaan penyangga melalui strategi yang dikembangkan.     Abstract Indonesian society consumpts some staple commodities such as rice, sugar, and cooking oil. Staple commodities are from agricultural commodities. Staple commodities consumed by the people of Indonesia during the year in a very large number. Because the staple commodities required throughout the year, the availability of the staple commodities is very important for the people of Indonesia. Food security can be ensured by providing a buffer stock as an instrument for controlling the balance of supply and demand. Both producers, traders, and consumers are using their each strategy that corresponding to these interests. It required a mathematical approach that can analyze the decision-making process that involves two or more interests. In this study game theory will be used to analyze the decisions of relevant interests. The result shows that the model of game theory can describe the relationship between producer and consumer transactions in the buffer stock scheme. Moreover, game theory can describe some of the conditions in the buffer stock scheme through a strategy developed.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN PUSAT INFORMASI DAN INTENSITAS PUBLIKASI KEGIATAN WISATA TERHADAP KONTRIBUSI EKONOMI SEKTOR PARIWISATA Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 1, Januari 2009
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.346 KB) | DOI: 10.12777/jati.4.1.43-48

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan antara ketersediaan pusat informasi dan intensitas publikasi kegiatan wisata terhadap Kontribusi Ekonomi Sektor Pariwisata. Model matematis dikembangkan untuk memprediksi  kontribusi ekonomi dari Industri Pariwisata jika aksesibilitas ke Obyek Wisata ditingkatkan melalui peningkatan ketersediaan informasi dan intensitas publikasi. Model yang dihasilkan berupa Simultaneous Equation Model terdiri dari 5 persamaan. Jumlah  wisatawan nusantara,  jumlah  wisatawan mancanegara, dan lama tinggal dapat diprediksi dengan menggunakan model usulan. Kata kunci: aksesibilitas, pusat informasi pariwisata, intensitas publikasi, kontribusi ekonomi.   In this paper, we propose an analysis of Interactions between accessibility and Economic contribution of Tourism sector. This model was  developed to estimate the impact of information centre and tourism publication. Simultaneous Equation Models are estimated and tested consists of 5 equations. The findings suggest that the government improving of accessibility to tourism objects has significant impact to increasing the number of tourism arrival. The number of domestic tourist arrivals, the number of international tourist arrivals, and their long-stay at hotels has predicted by proposed-models. Key Words: accessibility, information centre, publication of tourist, economic contribution.
PERANCANGAN MODEL DISTRIBUSI KOMODITAS PADI PASKA-PANEN BERBASIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (Studi Kasus Sistem SAPA Sukabumi) Wiyono, Didiek Sri; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 4, No. 2, Mei 2009
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.22 KB) | DOI: 10.12777/jati.4.2.105-112

Abstract

Ditinjau dari kajian Supply Chain Management (SCM), salah satu akar masalah pada bisnis komoditas padi paska-panen adalah masalah distribusi. Rendahnya tingkat aksesibilitas informasi ketersediaan komoditas bagi para stakeholder mengakibatkan proses distribusi tidak berjalan dengan baik, sehingga sering terjadi penumpukan komoditas maupun kekosongan komoditas di sisi yang lain. Permasalahan komunikasi dan koordinasi ini mengakibatkan distribusi komoditas padi tidak berjalan dengan baik sehingga sangat merugikan  konsumen, petani dan semua pihak yang terlibat di dalam sistem SCM. Fokus penelitian ini adalah merancang model distribusi komoditas padi paska-panen. Rancangan model berbasis Supply Chain Management (SCM) dipilih karena karakteristiknya dalam hal kemudahan interaksi antar   stakeholder  dinilai mampu menjawab permasalahan rendahnya tingkat aksesibilitas informasi ketersediaan komoditas. Proses perancangan dimulai dengan melakukan inventarisasi kebutuhan stakeholder hingga mendapatkan format yang sesuai dengan distribusi komoditas padi paska-panen. Selanjutnya dibuat System Requirement Specification (SRS) dan diidentifikasi value chain dari komoditas padi paska-panen. SRS dan value chain yang telah didapat dijadikan dasar dalam merancang model distribusi dengan bantuan Use Case Model. Hasil penelitian ini berupa model bisnis yang komperhensif dari sebuah sistem distribusi komoditas padi paska-panen berbasis SCM yang telah disesuaikan  dengan kebutuhan pengguna. Kata kunci: Supply Chain Management, komunikasi dan koordinasi, penyebaran informasi,   model distribusi komoditas padi pascapanen.   Abstract With the Supply Chain Management’s (SCM) appoach, uncertaintly of rice, main commodity in agri-industry after-harvest paddy, supply and distribution which is giving a bad impact for consumers, farmers, and all who are involved in this business, found that root of the problems is minimum availability of comodities and accessibility of informations. These problems happened because uncertaintly and unavailability of accurate informations about inventory, demands and also products capacity  form industries. By the advanced development of internet, web and mobile technologies, problems in creating, providing and deseminating of informations can be minimized by using appropriate application in SCM based information system that uses the advanced facilities of internet and mobile communication network which have been widely spead in Indonesia. Creating software requirement specifications (SRS), use case diagrams, class diagrams and comparing SRS with these diagrams, will be much helpfull for the designed processes to meet and fit with user needs. User interface and prototype of these applications, as a result, also introduced to the client and users to guarantee the fitness of the designed applications. Keywords: Supply Chain Management, comunication and coordinaton, sharing information, distribution model of after-harvest paddy  
SIMULASI MODEL DINAMIK PENGANGKUTAN CRUDE PALM OIL (CPO) DI PT. XYZ UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI PENGADAAN BAHAN Atikah, Nur; Sutopo, Wahyudi
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 9, No.2, Mei 2014
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.58 KB) | DOI: 10.12777/jati.9.2.125-134

Abstract

Adanya krisis ekonomi di Eropa membuat harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) menurun. Disisi lain, biaya operasi dari proses produksi CPO ini meningkat 9,8% karena biaya transportasi yang tinggi.  Dipandang dari sistem kajian manajemen sistem rantai pasok, kerugian atas menurunnya harga ditambah dengan tingginya biaya transportasi akan semakin merugikan PT. XYZ. Dalam upaya menekan kerugian yang terjadi, meminimasikan biaya transportasi pengadaan bahan dapat menjadi salah satu alternatif solusinya. Kebijakan pada level strategis yang dapat dijadikan usulan, salah satunya dengan mengajukan alternatif moda transportasi dengan memperhatikan faktor kedinamisan dan ketidakpastian. Faktor-faktor tersebut dapat diimplementasikan dengan penerapan simulasi model dinamik. Hasil dari model dinamik yang diusulkan, penurunan biaya transportasi dicapai dengan pemilihan dan penentuan jumlah dari setiap alternatif moda transportasi yang diusulkan pada setiap level pada elemen sistem yang telah didefinisikan. Kata kunci : model dinamik, biaya transportasi, pengadaan crude palm oil Abstrct The economic crisis in Europe makes the price of commodities such as Crude palm Oil (CPO) declined. On the other hand, the operating cost of the CPO production increased 9.8% due to high transportation costs. From the point of view of supply chain management systems assessment, loss on declining prices coupled with the high transportation costs will be more detrimental to PT. XYZ. In an effort to reduce the loss, transportation cost of procurement cycle can be an alternative solution. The strategic level policy that can be proposed, is proposing an alternative mode of transportation were attentive to dynamics and uncertainty factors. The factors can be implemented by the application of dynamic simulation models. Results of the proposed dynamic model, reduced transportation costs achieved by the selection and determination of the amount of each proposed alternative transportation modes at each level of the system elements has been defined. Keywords : dynamic models, transportation cost, procurement of crude palm oil
PENGEMBANGAN SISTEM DISKON UNTUK PEMBELI KAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KONSEP WAKTU NILAI UANG: STUDI KASUS Novitria Arie Prabarini; Wahyudi Sutopo
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Volume 8, No.3, September 2013
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.809 KB) | DOI: 10.12777/jati.8.3.181-186

Abstract

PT XYZ adalah suatu perusahaan tekstil yang memproduksi dan menjual kain grey. Dari data dua tahun terakhir,  perusahaan memiliki masalah dalam memenuhi permintaan pembeli dan telah mengalami kehilangan kesempatan penjualan hingga 9%. Masalah tersebut dapat mengakibatkan kepercayaan pelanggan semakin menurun, bahkan perusahaan dapat kehilangan pembeli. Perkembangan bisnis fashion secara pesat diduga mempengaruhi volume permintaan. Pengembangan sistem diskon yang tepat berdasarkan waktu pemesanan dapat mendorong pembeli untuk lebih cepat dalam melakukan pemesanan sehingga perusahaan dapat menyusun rencana produksi dengan baik. Pada penelitian ini telah dikembangan sistem diskon melalui tiga langkah, yaitu: identifikasi faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli dalam mengambil keputusan pemesanan;  formulasi diskon yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang (time value of money); dan  prosedur operasi standar sebagai dasar perusahaan mengimplementasikan sistem diskon yang diusulkan. Dari hasil contoh numerik dapat ditunjukkan bahwa sistem usulan dapat digunakan perusahaan mendorong  pembeli memesan lebih awal, rencana produksi dapat disusun lebih cepat, dan pemenuhan permintaan dapat dilakukan lebih baik sehingga hubungan pemasok-pembeli dapat lebih baik.Kata kunci: hubungan pemasok-pembeli, nilai waktu dari uang, prosedur operasi standar, sistem diskon Abstract  XYZ Ltd. is a company which manufactures and sells textile gray fabric. Data from the last two years, the company has problems in fulfilling the demand of buyers and have experienced lost sales opportunities up to 9%. The problem can result in decreased customer confidence, even the company may lose buyers. The rapid development of the fashion business is expected to affect the volume of demand. The development of appropriate discount system based on the appropriate ordering time can encourage buyers to more quickly in an order so that the company can plan production well. In this study, the system has cultivated a discount through three steps, namely: identification of the factors considered by the buyer in making a decision ordering; discounts formulation that considers the time value of money, and standard operating procedures as a basis for implementing the company's discount system proposed. From the numerical example results. It can be shown that the proposed system can be used by company to encourage buyers to order early, the production plan can be developed more quickly, and the order fulfillment can be improved so that the supplier-buyer relationship can be enhanced. Keywords: supplier-buyer relationship, time value of money, standard operating procedures, discount system